Sebagai liga sepak bola yang paling kompetitif dan sering kali menampilkan pertandingan dramatis, Premier League sering kali menjadi tempat terjadinya kejutan besar, baik dari segi kemenangan maupun kekalahan. Setiap musim, tim-tim yang berstatus juara tidak jarang mengalami kekalahan telak yang mengingatkan kita bahwa di sepak bola, segalanya bisa terjadi. Berikut adalah ulasan SBOTOP terkait 6 kekalahan terbesar yang dialami oleh tim-tim yang sedang berstatus juara bertahan Premier League.
1. COVENTRY CITY 5-0 BLACKBURN ROVERS (1995/1996)
Salah satu kejutan terbesar dalam sejarah Premier League terjadi pada musim 1995/1996, ketika Coventry City yang sedang berada di dasar klasemen berhasil mengalahkan Blackburn Rovers dengan skor telak 5-0. Blackburn Rovers, yang saat itu merupakan juara bertahan, tampil di Highfield Road dengan harapan meraih kemenangan untuk mengukuhkan status mereka sebagai tim terkuat, namun yang terjadi justru sebaliknya.
Coventry City, yang pada waktu itu berada di zona degradasi, membuka keunggulan melalui gol David Busst tepat sebelum babak pertama berakhir. Setelah turun minum, tim tuan rumah melanjutkan dominasi mereka.
Dion Dublin menggandakan skor sebelum David Rennie menambah keunggulan dengan sundulan kepala. Gol spektakuler Peter Ndlovu dan gol penutup dari John Salako semakin mempertegas superioritas Coventry City dalam pertandingan tersebut. Kekalahan ini menjadi salah satu hasil yang sulit dipercaya mengingat posisi Blackburn yang sedang menempati puncak klasemen, namun mereka tak mampu bangkit di laga ini.
2. NEWCASTLE UNITED 5-0 MANCHESTER UNITED (1996/1997)
Musim 1996/1997 juga menyaksikan salah satu kekalahan terbesar yang dialami oleh tim juara Premier League, Manchester United, di tangan Newcastle United. Pada musim sebelumnya, Newcastle United yang dipimpin oleh Kevin Keegan memimpin liga dengan 12 poin di bulan Januari, namun akhirnya terpuruk dan menyerahkan gelar juara kepada Manchester United. Di musim berikutnya, mereka bertekad membuktikan bahwa mereka adalah tim yang layak diperhitungkan.
Di St James’ Park, Newcastle United tampil sangat impresif dengan kemenangan 5-0 atas Manchester United. Gol-gol dari Darren Peacock dan David Ginola membuat Newcastle United unggul lebih dulu. Les Ferdinand menambah gol ketiga setelah satu jam pertandingan berjalan, dan Alan Shearer, yang baru saja bergabung dengan Newcastle United dengan status transfer rekor dunia, ikut mencetak gol keempat.
Untuk menambah dramanya, Philippe Albert mencetak gol kelima dengan chip indah melewati penjaga gawang Peter Schmeichel. Meski kemenangan ini luar biasa, Newcastle United akhirnya kembali gagal merebut gelar juara setelah finis sebagai runner-up, kalah dari Manchester United untuk musim kedua berturut-turut.
3. CHELSEA 5-0 MANCHESTER UNITED (1999/2000)
Musim 1999/2000 melihat kejutan besar lainnya ketika juara bertahan Manchester United dibantai 5-0 oleh Chelsea di Stamford Bridge. Pada saat itu, Manchester United adalah tim yang baru saja menjuarai treble, yang berarti mereka telah menguasai Eropa. Namun, performa mereka di pertandingan ini sangat mengecewakan, dimulai dengan gol cepat dari Gus Poyet hanya 27 detik setelah pertandingan dimulai, yang disebabkan oleh kesalahan besar penjaga gawang Massimo Taibi.
Gol-gol selanjutnya dari Chris Sutton, Poyet (lagi), gol bunuh diri Henning Berg, dan gol terakhir dari Jody Morris membuat Chelsea unggul dengan skor fantastis. Keunggulan jumlah pemain setelah kartu merah Nicky Butt semakin memudahkan Chelsea untuk melanjutkan dominasi mereka, memberikan kekalahan telak yang tak terlupakan bagi Manchester United. Kekalahan ini menunjukkan betapa tajamnya Chelsea, yang tampil sangat dominan di kandang mereka.
4. MANCHESTER UNITED 1-6 MANCHESTER CITY (2011/2012)
Pada Oktober 2011, pertandingan derby Manchester antara Manchester United dan Manchester City menjadi sejarah baru dalam sepak bola Inggris. Sebelum laga ini, Sir Alex Ferguson selalu merendahkan Manchester City sebagai “tetangga berisik” yang hanya bisa menjadi gangguan, tetapi Manchester City pada tahun itu mulai menunjukkan kekuatan yang semakin nyata.
Manchester United, yang saat itu merupakan juara bertahan, dipermalukan di Old Trafford dengan skor telak 6-1 oleh Manchester City. Mario Balotelli menjadi bintang pada malam itu dengan mencetak dua gol, termasuk salah satunya merayakan gol dengan kaos bertuliskan “Why always me?”.
Sergio Agüero, Edin Džeko (dua gol), dan David Silva turut menyumbang gol dalam kemenangan besar tersebut. Ini adalah kekalahan terbesar Manchester United di Old Trafford sejak tahun 1955, dan menjadi bukti bahwa Manchester City kini bukan lagi sekadar “tetangga berisik”, tetapi pesaing serius di puncak Liga Premier.
5. LEICESTER CITY 1-6 TOTTENHAM HOTSPUR (2016/2017)
Leicester City, yang mengejutkan dunia sepak bola dengan memenangkan gelar Premier League pada musim 2015/2016, menghadapi musim yang penuh kekecewaan setelah berhasil mempertahankan gelar mereka. Di akhir musim 2016/2017, mereka merosot ke posisi ke-12 dan terpaksa memecat Claudio Ranieri pada Februari.
Namun, pada pertandingan terakhir mereka melawan Tottenham Hotspur, Leicester City menerima kekalahan telak 1-6 di kandang sendiri. Harry Kane menjadi bintang dalam pertandingan ini dengan mencetak empat gol, dan tim tamu memanfaatkan kelemahan Leicester City yang tampil lesu setelah menjuarai liga setahun sebelumnya. Kekalahan ini menandakan bahwa Leicester City belum bisa mempertahankan konsistensi mereka setelah keberhasilan besar yang mereka raih, dan mereka harus menghadapi kenyataan pahit bahwa mempertahankan gelar sangatlah sulit.
6. ASTON VILLA 7-2 LIVERPOOL (2020/2021)
Musim 2020/2021 menjadi saksi salah satu kekalahan paling mengejutkan dalam sejarah Premier League, ketika Aston Villa menaklukkan juara bertahan Liverpool dengan skor 7-2. Pada waktu itu, Liverpool baru saja merayakan gelar Premier League pertama mereka dalam 30 tahun, namun di pertandingan ini, mereka dipermalukan dengan skor yang sangat telak.
Aston Villa, yang dipimpin oleh Ollie Watkins yang mencetak hat-trick, tampil luar biasa. Jack Grealish juga memberikan kontribusi besar dengan menyumbangkan lima assist, termasuk dua gol terakhirnya. Liverpool, yang sebelumnya hanya menderita tiga kekalahan dalam 22 bulan terakhir, terlihat hancur lebur dan kebobolan tujuh gol dalam satu pertandingan untuk pertama kalinya dalam 57 tahun. Kekalahan ini menjadi bukti bahwa meskipun Liverpool dominan di musim sebelumnya, sepak bola selalu penuh dengan kejutan dan hasil tak terduga.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan